Sep 26, 2008

Musik Keroncong

Keroncong Musikku Keroncong Sayangku

Ngomong soal keroncong maka pikiran kita cenderung mengarah kepada suatu jenis musik yang kebanyakan hanya diminati oleh golongan tua. Ya memang sedikit kanyab orang berpendapat seperti itu. Rasanya masih sulit bagi generasi muda kita untuk osi nrimo musik keroncong sebagai salah satu jenis musik pilihan...wah koyok'ane angel. Kalaupun ada yang suka, ya paling-paling bisa dihitung, utas, aud, agit gnaro thok..ngono'a sam?

Dek jaman berjuang dulu (begitu salah satu bunyi syair langgam Caping Gunung) musik keroncong sangatlah populer terutama di kalangan para pejuang. Disamping sebagai sarana penghibur hati juga sebagai sarana pengobar semangat dalam perjuangan melawan penjajah. Pernah dengar lagu Pahlawan Merdeka. Ini merupakan salah satu contohnya. Atau mungkin lagu Lgm Melati Di Tapal Batas.mp3. Kalau kita simak syair-syairnya memang benar-benar indah dan mulia.

Lain dulu lain sekarang sam...ngono jarene kera-kera saiki. Kalau dulu berjuang melawan penjajah kalau sekarang melawan korupsi,lebih tewur masalahe.

Kalau pada saat ini perbincangan mengenai musik keroncong mungkin hanya terjadi pada tingkatan pelaku seni, jarang sekali dijumpai pada level masyarakat umum. Ya sangat disayangkan memang, tapi memang begitulah kenyataannya. Kanyab-kanyabe ngomong soal politik..lak oyi sam?

Musik keroncong dengan komposisi alat dan pola permainan musik yang telah baku pada saat ini memang merupakan kesenian asli yang berasal dari bangsa Indonesia. Alat-alat musik tersebut meliputi:

1. Biola : Digesek (sama dengan aslinya)
2. Seruling/ Flute : Ditiup (sama dengan aslinya)
3. Cuk/ Ukulele : Dipetik satu persatu (berbeda dengan aslinya)
4. Cak : Dipetik (alat musik tambahan)
5. Cello : Dipetik dengan ibu jari/ thumb stick (berbeda dengan aslinya yaitu digesek)
6. Bass : Dipetik (sama dengan aslinya)
7. Gitar : Dipetik (sama dengan aslinya)

Jadi keasliannya lebih cenderung kepada pola/ cara permainan dari beberapa alat musik yang digunakan tersebut : ukulele, cak, dan cello. Setelah masuk ke Indonesia alat musik ini kemudian diadopsi ke dalam cara permainan yang berbeda dengan aslinya.

Ini beberapa contoh lagu keroncong yang sudah terkenal.

Labels:

1 Comments:

Anonymous Anonymous said...

Ya sangat disayangkan kesenian sendiri tidak diminati, bisa-bisa punah tuh.

October 3, 2008 at 4:18 AM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home